Pages

Contoh pembuatan LOGIN pada PHP

Materi Web Development I untuk pembuatan login pada PHP, silahkan Anda pelajari script yang Saya buat.
Selamat mencoba TETAP SEMANGAT
--download--
TUTORIAL
MICOROSOFT VISUAL BASIC
dan
DATABASE Ms. ACCES


  1. DATABASE
    1. Pendahuluan
    Database adalah sekumpulan file data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk mendapatkan dan memproses data. Lingkungan sistem database menekankan data yang tergantung (independent data) pada aplikasi yang akan menggunakan data. Data adalah kumpulan fakta dasar (mentah) yang terpisah.

    Untuk memudahkan dalam pengelolaan database maka diperlukan suatu perangkat lunak yang mampu menangani pengelolaan database yaitu Relational Database Management System (RDBMS). RDBMS merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan sedemikian rupa sehingga informasinya mudah diambil pengguna. RDBMS merupakan suatu paket perangkat lunak kompleks yang digunakan memanipulasi database, contoh software RDMBS adalah MySQL, SQLServer, Microsoft Access, Oracle, dan lain sebagainya.
Read More.......

How to change the Joomla Frontpage Layout?

The layout and content positioning of your Joomla website is defined by the Joomla template you currently use. Below you can see a screenshot that represents the basic items,added by the default Joomla template. You will find a short explanation of each item under the image. This will help you understand better the structure and key concepts of a Joomla website layout and how to change it.



The available positions in Joomla are defined by the template you are using. In this tutorial we will show the positions 1-10 in one of Joomla's default templates which is included in the official installation package. To change the position of a certain module, you can access it from the Extensions -> Module Manager page and then change its "Position" setting. Some of the most commonly used position names are top, user1 to user6, left, right, header, footer, breadcrumb, and newsflash.

1. In the "top" position of the Joomla website the "Banners" and "Newsflash" modules are placed by default.

The Banners module allows you to upload images that link to a desired URL. You can define your banners from Components -> Banners and then display the selected items by publishing the "Banners" module from the Extensions -> Module Manager page in your Joomla administrative area.

The Newsflash module displays a single random article, or a number of articles in a horizontal or vertical configuration. From your Joomla administration area you can select a category of articles that will be displayed by this module.

2. The "Top menu" module is published into the "user3" position by default. You can easily create and manage menus from the Menus -> Menus Manager page. You can then set your "Top menu" module to display the menu you have just created.

3. The "Breadcrumbs" module is placed into the "breadcrumb" position. It is a convenient navigation method which displays the current page you are on and the full "path" to it. If you are in a page called "Sample Page" that is under the main menu, the "Breadcrumbs" will display Home -> Sample Page. Using Breadcrumbs is very useful especially when you have multi-level menus.

4. The "Search" module is published in the "user4" position of the template. It gives your users the option to search within the content of your website.

5. Several modules are published into the "left" position of the template. In this position you can publish vertical menus, login forms and many other modules depending on your particular needs.

6. The "Latest News" module is published into the "user1" position of the template. It displays the most recently added articles from the selected category or from all categories. In addition, you can specify the number of displayed articles depending on your preferences.

7. The "Popular" module is published into the "user2" position of the template. It will display a selected number of articles that are visited the most. You can either select a category from which the articles will be displayed or you can set the module to display the most visited articles in the entire site.

8. This is the main part of your website. Here are the newest articles you have set to be displayed on the front page.

9. A "Polls" module is published into the "right" position of the template. You can create the actual polls from the Components -> Polls page in the administrative back-end of your Joomla application. Once you have created your Polls, you can choose which one to be displayed on your website by editing the preferences of the "Polls" module from the "Module manager".

10. "Banners" and "Footer" modules are displayed in the "footer" position of the template. You can use the "Footer" module to display useful links, your copyright and other useful information at the bottom of your page.

In the SiteGround Joomla templates Gallery you can find a variety of free Joomla templates with different layouts and themes! Here are instructions on how to change Joomla templates or create a basic Joomla template yourself.

BERIKUT INI CONTOH-CONTOH DALAM PROGRAM PHP DASAR

download disini.....

1. PHP VARIABEL

Misalkan dalam PHP kita akan menyimpan suatu nilai berupa angka atau string dalam suatu variabel, caranya adalah membuat nama variabel terlebih dahulu kemudian diberikan suatu assignment pada nilai yang diinginkan. Perhatikan sintaks berikut ini :

$nama_variabel = nilai; Note: jangan lupa tanda dollar ($)


 

Contoh:

<?php $hello = "Hello World!";

$sebuah_bilangan = 4;

$bilanganYangLain = 8; ?>


 

Dari contoh di atas tampak bahwa dalam PHP, nama variabel tidak perlu dideklarasikan terlebih dahulu seperti halnya bahasa Pascal atau C/C++.


 

Aturan Penamaan Variabel


 

Berikut ini adalah beberapa aturan penulisan nama variabel:

  • Nama variabel harus diawali dengan huruf atau underscore (_)
  • Nama variabel hanya boleh dituliskan dengan alpha numeric a-z, A-Z, 0-9 dan underscore

    •     Nama variabel yang terdiri lebih dari satu kata, dapat dipisahkan dengan underscore


 

Echo

Seperti yang Anda lihat pada contoh-contoh kode PHP sebelumnya, bahwa perintah echo digunakan untuk menampilkan teks ke dalam browser. Suatu teks atau string dapat dituliskan di browser dengan langsung dituliskan dalam echo yang diapit oleh dua tanda petik ganda (quotes) atau menyimpan string atau teks terlebih dahulu dalam suatu variabel kemudian dituliskan dalam echo.


 

Berikut ini adalah contohnya:

 


 

Contoh:

<?    php $StringKu = "Hello!";

echo $StringKu; echo "<h5>I love using PHP!</h5>";

?>


 


 

Penting!!!

Hati-hati dalam penulisan suatu string yang di dalamnya terdapat tanda petik ganda (quotes) menggunakan echo. Dalam echo, tanda quotes merupakan penanda awal dan akhir teks/string yang akan ditulis dengan echo, sehingga Anda harus memperhatikan hal-hal berikut ini

  • Jangan menggunakan tanda quotes di dalam teks yang akan ditulis dengan echo
  • Apabila Anda tetap ingin menuliskan tanda quotes dalam teks yang akan ditulis dengan echo, maka berikan tanda slash "\" di depan quotes tersebut.
  • Selain itu, dapat pula Anda gunakan tanda petik tunggal (apostrophes) untuk menggantikan tanda quotes pada teks.


 

Contoh:

<?php echo "<font face="verdana" size="4">I love using PHP!</font>"; ?>

<?php echo "<font face=\"verdana\" size=\"4\">I love using PHP!</font>"; ?>

<?php echo "<font face='verdana' size='4'>I love using PHP!</h5>"; ?>


 

Pada contoh kode pertama di atas akan terjadi error karena dalam teks yang ditulis dalam echo terdapat tanda quotes. Sedangkan untuk kode kedua dan ketiga tidak terdapat error dan akan dihasilkan output yang sama di browser.


 

Menampilkan Nilai Variabel dengan Echo


 

Nilai variabel dapat dengan mudah ditampilkan dengan menggunakan echo, baik nilai yang berupa bilangan maupun string. Berikut ini adalah contoh-contoh di antaranya:


 

Contoh:

<?php $string_ku = "Hello.. Nama saya: "; $bilangan_ku = 4; $huruf_ku = "a"; echo $string_ku; echo $bilangan_ku; echo $huruf_ku; ?>


 

Catatan: Untuk menampilkan nilai variabel dengan echo tanpa menggunakan tanda quotes. Berikut ini contoh menampilkan gabungan suatu nilai dari variabel yang berupa string.

Contoh:

<    ?php $string_ku = "Hello. Nama saya: ";

$baris_baru = "<br>";

echo $string_ku."Ari".$baris_baru; echo "Hi, Nama saya Ari. Kamu siapa? ".$string_ku.$baris_baru; echo "Hi, Nama saya Ari. Kamu siapa? ".$string_ku."Amalia"; ?>

Untuk menggabungkan beberapa string menjadi satu digunakan operator dot (.)


 

Komentar dalam PHP


 

Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, komentar dalam suatu kode PHP tidak akan dieksekusi. Terdapat dua cara memberikan komentar dalam PHP, yaitu

  • Diberikan tanda // di depan teks komentar. Perintah ini hanya bisa berlaku untuk komentar dalam satu bari
  • Diberikan tanda /* di depan teks komentar dan diakhiri dengan */. Perintah ini dapat digunakan untuk komentar yang terdiri lebih dari satu baris.


 

Contoh:

<?    php echo "Hello World!";

// Ini akan mencetak Hello World! echo "<br>Psst...You can't see my PHP comments!"; // echo "nothing"; // echo "Namaku Faza!"; ?>

<?php


 

/* Berikut ini adalah perintahuntuk menuliskan Hello World */ echo "Hello World!"; /* echo "My name is Humperdinkle!"; echo "No way! My name is Ari-PHP Programmer!"; */ ?>


 

2. PHP SINTAKS

Kode-kode PHP dituliskan di antara tanda berikut ini:

<?php

... ... ...

?>

<?

... ... ...

?>

<%

... ... ...

%>

<script language="PHP">

... ... ...

</script>


 

Apabila Anda membuat kode PHP dan berencana akan mendistribusikan ke pihak/orang lain, maka usahakan untuk menggunakan sintaks <?php ... ?>. Hal ini dikarenakan untuk penggunaan kode yang menggunakan <? ?> terkadang tidak bisa dijalankan dalam server tertentu.


 

Menyimpan File PHP

Apabila Anda memiliki kode PHP yang disisipkan dalam HTML dalam suatu file dan menginginkan web server dapat menjalankannya, maka file tersebut harus disimpan dalam ekstensi .php. Apabila Anda menyimpannya dengan ekstensi .html atau .htm, maka kode PHP tersebut tidak akan diproses dan akan ditampilkan dalam web browser seperti apa adanya (berupa kode-kode).

 


 

Contoh:

<html>

<head>

<title>Halaman PHP pertamaku</title> </head> <body>

<?php echo "Hello World!"; ?> </body> </html>


 

Semicolon (;)

Apabila Anda perhatikan contoh sebelumnya, maka terdapat tanda titik koma (semicolon) pada akhir perintah echo. Tanda semicolon merupakan penanda akhir dari statement PHP dan harus ada.

Contoh:

<html>

<head>

<title>Halaman PHP pertamaku</title> </head> <body>

<?php echo "Hello World! "; echo "Hello World! "; echo "Hello World! "; echo "Hello World! "; echo "Hello World! "; ?> </body> </html>


 

Pindah Spasi

Seperti halnya HTML, pergantian spasi dalam PHP tidak akan mempengaruhi tampilan hasilnya. Dengan kata lain, pergantian spasi akan diabaikan oleh PHP.

Perhatikan contoh berikut ini. Pada contoh tersebut diberikan tiga bentuk penulisan kode PHP yang berbeda namun akan dihasilkan tampilan yang sama dalam web

browser.

Contoh:

<html>

<head>

<title>Halaman PHP pertamaku</title> </head> <body>

<?php echo "Hello World! "; echo "Hello World! "; ?>

</body>

</html>


 

<html>

<head>

<title>My First PHP Page</title> </head> <body>

<?php echo "Hello World! "; echo "Hello World! "; ?> </body> </html>


 

<html> <head> <title>Halaman PHP pertamaku</title> </head> <body>

<?php echo "Hello World! "; echo "Hello World! "; ?> </body> </html>


 

3. PHP OPERATOR

Dalam bahasa pemrograman secara umum, operator digunakan untuk memanipulasi atau melakukan proses perhitungan pada suatu nilai. Sampai saat ini, Anda telah mengenal operator "." (menggabungkan string) dan "=" (proses assignment). Selain dua operator itu masih banyak jenis operator yang lain dalam PHP yaitu:

• Operator aritmatik • Operator perbandingan • Gabungan operator aritmatik dan assignment

Operator Aritmatik

Berikut ini adalah tabel operator aritmatik, makna dan contohnya:

Operator Makna

Contoh

+ Penjumlahan 2 + 4

- Pengurangan 6 - 2

* Perkalian 5 * 3

/ Pembagian 15 / 3

% Modulus 43 % 10


 

Contoh:

<?php $penjumlahan = 2 + 4; $pengurangan = 6 - 2; $perkalian = 5 * 3; $pembagian = 15 / 3; $modulus = 5 % 2; echo "Menampilkan penjumlahan: 2 + 4 = ".$penjumlahan."<br>"; echo "Menampilkan pengurangan: 6 - 2 = ".$pengurangan."<br>"; echo "Menampilkan perkalian: 5 * 3 = ".$perkalian."<br>"; echo "Menampilkan pembagian: 15 / 3 = ".$pembagian."<br>"; echo "Menampilkan modulus: 5 % 2 = " . $modulus."; ?>


 

Operator Perbandingan

Perbandingan digunakan untuk menguji hubungan antara nilai dan atau variabel. Operator ini digunakan dalam suatu statement bersyarat yang selalu menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.

 


 

Misalkan: $x = 4; $y = 5;


 

berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan operator perbandingan dan hasilnya.


 

Operator Makna Contoh Hasil == Sama dengan $x == $y FALSE != Tidak sama dengan $x != $y TRUE < Lebih kecil dari $x < $y TRUE > Lebih besar dari $x > $y FALSE <= Lebih kecil atau sama dengan dari $x <= $y TRUE >= Lebih besar atau sama dengan dari $x >= $y FALSE

Kombinasi Operator Aritmatik dan Assignment

Dalam pemrograman seringkali dijumpai proses yang melibatkan proses increment. Misalkan kita menginginkan proses increment dengan tingkat kenaikan 1, maka perintah yang dituliskan dapat berupa $counter = $counter + 1; dalam PHP, perintah di atas dapat ditulis dalam satu perintah singkat sebagai $counter += 1; Dari contoh di atas tampak bahwa operator yang digunakan (+=) merupakan gabungan dari operator aritmatik dan assignment. Berikut ini adalah bentuk-bentuk operator lain jenis ini.

Operator Contoh Operasi yang ekuivalen += $x += 2; $x = $x + 2; -= $x -= 4; $x = $x - 4; *= $x *= 3; $x = $x * 3; /= $x /= 2; $x = $x / 2; %= $x %= 5; $x = $x % 5;

.= $my_str.="hello"; $my_str = $my_str . "hello";

Operator Pre/Post Increment dan Decrement

Operator jenis ini merupakan pengembangan dari operator jenis sebelumnya. Operator ini hanya digunakan pada proses increment maupun decrement dengan tingkat 1.

Berikut ini adalah operator yang termasuk jenis ini:

• $x++; ekuivalen dengan $x += 1; atau $x = $x + 1; • $x--; ekuivalen dengan $x -= 1; atau $x = $x – 1;

Contoh:

<?php $x = 4;


 

$x++; echo "$x; $x = 4; $x--; echo "$x; ?>

4. PHP MUDURALITAS

Suatu pemrograman yang baik seharusnya program yang besar dipecah menjadi program- program yang kecil yang selanjutnya disebut modul. Modul-modul kecil tersebut dapat dipanggil sewaktu-waktu diperlukan. Dalam PHP juga mendukung konsep tersebut yang selanjutnya diberinama modularitas. Kita dapat menyisipkan isi suatu file/modul lain ke dalam file/modul tertentu.

Terdapat 2 perintah/function untuk hal tersebut dalam PHP yaitu menggunakan include dan require.

Include()

Untuk memudahkan pemahaman, diberikan contoh berikut. Misalkan kita akan membuat menu link sejumlah 4 buah yaitu index, about, links, dan contact pada setiap halaman web yang kita buat. Teknik yang digunakan adalah membuat menu link dalam suatu modul tersendiri kemudian modul tersebut dipanggil pada setiap halaman web yang diinginkan terdapat menu link di dalamnya.

menu.php

<html> <body> <a href="index.php">Home</a> - <a href="about.php">About Us</a> - <a href="links.php">Links</a> - <a href="contact.php">Contact Us</a> <br>

index.php

<?php include("menu.php"); ?>


 

<p>Ini adalah halaman index</p> </body> </html>

about.php

<?php include("menu.php"); ?>

<p>Ini adalah halaman about</p> </body> </html>

Dari teknik di atas tampak adanya kemudahan dalam membuat halaman web. Dalam hal ini, kita tidak perlu membuat menu link di setiap halaman web yang ada. Bayangkan seandainya kitapunya halaman web sejumlah 100 buah yang kesemuanya ingin diberi menu link tanpamenggunakan teknik di atas, tentu hal tersebut sangat merepotkan.Meskipun secara teknis, kode pembangun web dipecah dalam modul-modul, namun ketika di browser akan terlihat menyatu. Berikut ini adalah kode HTML yang dihasilkan oleh browser ketika membuka halaman web index.php

<html> <body> <a href="index.php">Home</a> - <a href="about.php">About Us</a> - <a href="links.php">Links</a> - <a href="contact.php">Contact Us</a> <br> <p>Ini adalah halaman index</p> </body> </html>

Require()

Cara penggunaan maupun fungsi dari require() sama dengan include(). Jadi apa perbedaannya? Sebaiknya mana yang kita gunakan? Perhatikan contoh berikut ini

<?php include("noFileExistsHere.php"); echo "Hello World!"; ?>

dengan asumsi bahwa file noFileExistxHere.php tidak ada. Maka dengan menggunakan include() akan dihasilkan tampilan: Warning: main(noFileExistsHere.php): failed to open stream: No such file or directory in include.php on line 2


 

Warning: main(): Failed opening 'noFileExistsHere.php' for inclusion (include_path='.:/usr/lib/php:/usr/local/lib/php') in include.php on line 2

Hello World

Selanjutnya kita akan gunakan require().

<?php require("noFileExistsHere.php"); echo "Hello World!"; ?>

dan hasilnya

Warning: main(noFileExistsHere.php): failed to open stream: No such file or directory in require.php on line 2

Fatal error: main(): Failed opening required 'noFileExistsHere.php' (include_path='.:/usr/lib/php:/usr/local/lib/php') in require.php on line 2

Bandingkan kedua hasil di atas, khususnya yang tercetak merah. Pada include(), error yang dihasilkan hanya berupa Warning saja dan statement berikutnya masih dapat dijalankan. Hal ini terlihat bahwa teks Hello World! Masih ditampilkan di browser. Sedangkan pada require(), error yang dihasilkan berupa Fatal Error. Dengan demikian statement selanjutnya tidak akan dijalankan.

Disarankan agar Anda menggunakan require() dengan harapan bahwa kode PHP yang Anda buat tidak akan diproses apabila terdapat file yang hilang atau tidak ada.

5. PHP ARRAY

Dalam PHP, indeks untuk array dapat berupa numerik dan dapat pula berupa suatu nilai atau yang sering disebut dengan array assosiatif.

Array Berindeks Numerik

Sintaks umum untuk menyatakan suatu array berindeks numerik beserta nilainya adalah

$nama_array[$key] = value;

Dalam hal ini $key berupa bilangan bulat mulai dari 0, 1, 2, … Contoh: $karyawan[0] = "Bob"; $karyawan[1] = "Sally"; $karyawan[2] = "Charlie"; $karyawan[3] = "Clare";


 

Sedangkan berikut ini adalah contoh untuk menampilkan nilai dari suatu array berindeks numerik.

<? $karyawan[0] = "Bob"; $karyawan[1] = "Sally"; $karyawan[2] = "Charlie"; $karyawan[3] = "Clare"; echo "Berikut ini adalah 2 orang karyawan saya, yaitu " . $karyawan[0] . " & " . $karyawan[1]; echo "<br>Dua orang karyawan saya yang lain adalah " . $karyawan[2] . " & " . $karyawan[3]; ?>

Array Assosiatif

Untuk array assosiatif, sintaksnya sama dengan array berindeks numerik namun perbedaannya adalah pada $key. Pada array assosiatif, $key dapat berupa suatu string. Berikut ini adalah contohnya.

$gaji["Bob"] = 2000; $gaji["Sally"] = 4000; $gaji["Charlie"] = 600; $gaji["Clare"] = 0;

dan berikut ini adalah contoh kode untuk menampilkan nilai dari array assosiatif

<? $gaji["Bob"] = 2000; $gaji["Sally"] = 4000;$gaji["Charlie"] = 600; $gaji["Clare"] = 0;echo "Bob digaji - $" . $gaji["Bob"] . "<br>"; echo "Sally digaji - $" . $gaji["Sally"] . "<br>"; echo "Charlie digaji - $" . $gaji["Charlie"] . "<br>"; echo "dan Clare digaji - $" . $gaji["Clare"]; ?>

6. PHP STATEMENT CONTROL

Statement IF …

Sintaks dari statement tersebut dalam PHP adalah

if (syarat) {


 

statement1; statement2; . . }

Untuk menyatakan syarat, biasanya digunakan operator perbandingan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Apabila syarat bernilai TRUE maka statement-statement yang diapit dengan tanda kurung kurawal akan dijalankan. Bentuk lain dari sintaks IF adalah

if (syarat) {statement1; statement2; . .} else {statement3; statement4; . Untuk sintaks kedua di atas, statement3, statement4, dst akan dijalankan apabila syarat bernilai FALSE.

Contoh:

<? $my_name = "nada";

if ($my_name == "nada") { echo "Your name is ".$my_name."!"<br>"; } echo "Welcome to my homepage!"; ?>

Contoh:

<? $number = 3; if ($number == 4) {echo "Salah";}


 

else {echo "Benar";} ?>

Terdapat pula bentuk sintaks berikutnya dari IF … yaitu dengan ditambahkan elseif

if (syarat1) { statement11; statement12; . . } elseif (syarat2) {statement21; statement22; . . } . . else {

statement1; statement2; . . } Jika syarat1 bernilai TRUE, maka statement11, statement12 dst akan dijalankan. Sedangkan jika syarat1 FALSE maka selanjutnya akan dicek untuk syarat2. Jika syarat2 TRUE maka statemen21, statement22, dst akan dijalankan, sedangkan jika syarat2 FALSE akan dicek syarat berikutnya (jika masih ada). Statement1, statement2, dst baru akan dijalankan apabila semua syarat sebelumnya bernilai FALSE.

Contoh:

<? $karyawan = "Bob"; if($karyawan == "Tanner") {


 

echo "Hello Tanner!"; } elseif($karyawan == "Bob") { echo "Hello Bob!"; } else {echo "Hello!"; } ?>

Statement SWITCH

Sintaks dari statement ini adalah

switch (variabel) { case option1: statement11; statement12; . . break; case option2: statement21; statement22; . . break; . . default: statementdefault1; statementdefault2; . . break; }

Pada sintaks di atas, nilai dari variabel akan dicek pada setiap option yang ada (terletak di bagian case). Jika ada option yang sama dengan nilai variabel, maka statement-statement di bawah option tersebutlah yang akan dijalankan. Bagian default adalah optional (boleh ada, boleh tidak).


 

Contoh:

<?php $tujuan = "Tokyo"; echo "Biaya Perjalanan Menuju $tujuan adalah "; switch ($tujuan){ case "Las Vegas": echo " $500"; break; case "Amsterdam": echo " $1500"; break; case "Egypt": echo " $1750"; break; case "Tokyo": echo " $900"; break; } ?>

Contoh:

<?php $tujuan = "New York"; echo "Biaya Perjalanan Menuju $tujuan adalah "; switch ($tujuan){ case "Las Vegas": echo " $500"; break; case "Amsterdam": echo " $1500"; break; case "Egypt": echo " $1750"; break; case "Tokyo": echo " $900"; break; case "Caribbean Islands": echo " $700"; break; default:

echo " $100"; break; } ?>


 

Statement WHILE

Statement ini digunakan untuk mengerjakan suatu statement secara berulang-ulang sampai suatu syarat dipenuhi. Sintaksnya adalah

while (syarat) { statement; statement; . . }

Pada sintaks di atas, selama syarat bernilai TRUE maka statement-statement di dalam while akan terus dijalankan secara berulang-ulang. Perulangan baru akan berhenti apabila syarat bernilai FALSE. Sebelum statement yang diulang-ulang dilakukan, terlebih dahulu akan dicek syarat nya apakah bernilai TRUE atau FALSE. Apabila TRUE maka statement akan dijalankan. Sedangkan apabila FALSE, perulangan akan langsung berhenti. Dengan kata lain, statement dalam WHILE bisa jadi tidak akan pernah dilakukan, yaitu apabila syaratnya langsung bernilai FALSE.

Contoh:

<? $harga_sikat = 1500; $jumlah_sikat = 10;

echo "<table border=\"1\" align=\"center\">";

echo"<tr><td><b>Jumlah Sikat</b></td>";

echo "<td><b>Harga</b></tr></td>";

while ( $jumlah_sikat <= 100 ) { echo "<tr><td>";

echo $jumlah_sikat; echo "</td><td>";

echo "Rp. ".$harga_sikat * $jumlah_sikat;

echo "</td></tr>";

$jumlah_sikat = $jumlah_sikat + 10; } echo "</table>"; ?>


 

Kode di atas akan menampilkan hasil di browser berupa tabel yang berisi jumlah sikat dan harganya, dengan asumsi harga sebuah sikat adalah Rp. 1.500. Jumlah sikat yang ditampilkan adalah kelipatan 10 dengan batas sampai 100 buah.


 


 

Statement FOR

Statement FOR mirip dengan WHILE yang memiliki sintaks berikut ini

for (inisialisasi counter; syarat; increment/decrement counter) { statement; . . }

Untuk memperjelas pemahaman tentang FOR, berikut ini adalah contoh kode dengan for untuk menghasilkan tampilan yang sama dengan contoh while sebelumnya (tentang jumlah sikat dan harganya). Coba bandingkan dengan kode contoh while sebelumnya.

Contoh:

<? $harga_sikat = 1500;

echo "<table border=\"1\" align=\"center\">";

echo"<tr><td><b>Jumlah Sikat</b></td>";

echo "<td><b>Harga</b></td></tr>";

for ($jumlah_sikat = 10;

$jumlah_sikat <= 100;

$jumlah_sikat+=10) { echo "<tr><td>";

echo $jumlah_sikat; echo "</td><td>";

echo "Rp. ".$harga_sikat * $jumlah_sikat; echo "</td></tr>"; } echo "</table>"; ?>


 

Statement Foreach

Misalkan Anda punya data berupa array assosiatif yang akan diproses secara berulang-ulang, maka PHP menyediakan statement foreach yang mudah digunakan.


 

Sintaksnya adalah:

foreach(variabelarray as kunci => value) { statement; . . }


 

Sebagai contoh, misalkan Anda memiliki 5 orang karyawan dengan usianya masing-masing yang ditulis dalam kode PHP sebagai berikut


 

$UsiaKaryawan["Lisa"] = "28"; $UsiaKaryawan["Jack"] = "16"; $UsiaKaryawan["Ryan"] = "35"; $UsiaKaryawan["Rachel"] = "46"; $UsiaKaryawan["Grace"] = "34";


 

Berikut ini adalah contoh kode PHP yang akan menampilkan semua karyawan beserta usianya dengan menggunakan foreach.


 

<? $UsiaKaryawan["Lisa"] = "28";

$UsiaKaryawan["Jack"] = "16";

$UsiaKaryawan["Ryan"] = "35";

$UsiaKaryawan["Rachel"] = "46";

$UsiaKaryawan["Grace"] = "34";

foreach($UsiaKaryawan as $Nama => $umur) { echo "Nama Karyawan: $Nama, Usia: $umur"." th <br>"; } ?>


 

Statement DO WHILE

Statement ini merupakan bentuk modifikasi dari WHILE. Sintaksnya adalah sebagai berikut

do { statement; . . }

while (syarat);

Coba bandingkan dengan sintaks WHILE sebelumnya. Dilihat dari posisi statement yang diulang, posisi statement yang diulang pada DO WHILE terletak di atas syarat. Dengan demikian, sebelum syarat dicek TRUE atau FALSE nya, statement akan dikerjakan terlebih dahulu. Sedangkan pada WHILE, sebelum statement yang diulang dikerjakan, terlebih dahulu syarat akan dicek. Prinsip kerja DO WHILE sama dengan WHILE yaitu statement akan terus dikerjakan selama syarat bernilai TRUE dan perulangan akan berhenti apabila FALSE.

Perhatikan contoh berikut ini yang membandingkan DO WHILE dengan WHILE


 

Contoh: <? $kue = 0; while($kue > 1)

{ echo "Mmmmm...Aku suka kue! Nyam..nyam..nyam.."; } ?>

<? $kue = 0; do { echo "Mmmmm... Aku suka kue! Nyam..nyam..nyam.."; } while ($kue > 1); ?>

 


 

Pada kode WHILE, teks "Mmmm…. " dst tidak akan ditampilkan karena syaratnya langsung bernilai FALSE (perulangan berhenti). Sedangkan pada DO WHILE, teks akan ditampilkan dahulu kemudian perulangan berhenti (syarat bernilai FALSE).


 

ASCII 7-bit

ASCII 7-bit

download disini

ASCII (baca aski) merupakan singkatan dari American Standard Code for Information Interchange atau ada pula yang menyebut dengan American Standard Commitee on information Interchange, dikembangkan oleh ANSI (American National Standard Institute) untuk tujuan membuat kode binari yang standar.

Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7 bit, dengan kombinasi kode sebanyak 127 dari 128 (27=128) kemungkinan kombinasi, yaitu :

  • 26 buah huruf kapital (upper case) dari A s/d Z.
  • 26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z.
  • 10 digit desimal dari 0 s/d 9
  • 34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya dapat dugunakan untuk informasi status operasi komputer.
  • 32 karakter khusus (special characters)

Binary

Desimal

Karakter

Tampak di Layar

Keterangan

0000000

0

NULL


NULL

0000001

1

SOH


Start Of Heading

0000010

2

STX


Start of Text

0000011

3

ETX


End of Text

0000100

4

EOT


End of Transmission

0000101

5

ENQ


ENQuiry

0000110

6

ACK


ACKnowledge

0000111

7

BEL


BEL1

0001000

8

BS


Backspace

0001001

9

HT


Horizontal Tabulation

0001010

10

LF


Line Feed

0001011

11

VT


Vertical Tabulation

0001100

12

FF


Form Feed

0001101

13

CR


Carriage Return

0001110

14

SO


Shift Out

0001111

15

SI


Shift In

0010000

16

DLE


Data Link Escape

0010001

17

DC1


Decive Control 1

0010010

18

DC2


Decive Control 2

0010011

19

DC3


Decive Control 3

0010100

20

DC4


Decive Control 4

0010101

21

NAK


Negative AcKnowlegde

0010110

22

SYN


SYNchronous idle

0010111

23

ETB


End of Transmission Block

0011000

24

CAN


CANcel

0011001

25

EM


End of Medium

0011010

26

SUB


Subtitute

0011011

27

ESC


ESCape

0011100

28

FS


File Separator

0011101

29

GS


Group Separator

0011110

30

RS


Record Separator

0011111

31

US


Unit Separator

0100000

32

SP

Spasi

SPace

0100001

33

!

!

Exclamation point

0100010

34

"

"

Quotation mark

0100011

35

#

#

Number sign

0100100

36

$

$

Dollar sign

0100101

37

%

%

Percent sign

0100110

38

&

&

Ampersand

0100111

39

`

`

Apostrophe

0101000

40

(

(

Opening parenthesis

0101001

41

)

)

Closing parenthesis

0101010

42

*

*

Asterisk

0101011

43

+

+

Plus

0101100

44

,

,

Comma

0101101

45

-

-

Hypen (minus)

0101110

46

.

.

Period (decimal)

0101111

47

/

/

Slant

0110000

48

0

0

Nol

0110001

49

1

1

Satu

0110010

50

2

2

Dua

0110011

51

3

3

Tiga

0110100

52

4

4

Empat

0110101

53

5

5

Lima

0110110

54

6

6

Enam

0110111

55

7

7

Tujuh

0111000

56

8

8

Delapan

0111001

57

9

9

Sembilan

0111010

58

:

:

Colon

0111011

59

;

;

Semicolon

0111100

60

<

<

Less than

0111101

61

=

=

Equal than

0111110

62

>

>

Greater than

0111111

63

?

?

Question mark

1000000

64

@

@

Commercial at

1000001

65

A

A

Uppercase A

1000010

66

B

B

Uppercase B

1000011

67

C

C

Uppercase C

1000100

68

D

D

Uppercase D

1000101

69

E

E

Uppercase E

1000110

70

F

F

Uppercase F

1000111

71

G

G

Uppercase G

1001000

72

H

H

Uppercase H

1001001

73

I

I

Uppercase I

1001010

74

J

J

Uppercase J

1001011

75

K

K

Uppercase K

1001100

76

L

L

Uppercase L

1001101

77

M

M

Uppercase M

1001110

78

N

N

Uppercase N

1001111

79

O

O

Uppercase O

1010000

80

P

P

Uppercase P

1010001

81

Q

Q

Uppercase Q

1010010

82

R

R

Uppercase R

1010011

83

S

S

Uppercase S

1010100

84

T

T

Uppercase T

1010101

85

U

U

Uppercase U

1010110

86

V

V

Uppercase V

1010111

87

W

W

Uppercase W

1011000

88

X

X

Uppercase X

1011001

89

Y

Y

Uppercase Y

1011010

90

Z

Z

Uppercase Z

1011011

91

[

[

Opening bracket

1011100

92

\

\

Reverse slant

1011101

93

]

]

Closing bracket

1011110

94

^

^

Circumflex, up-arrow

1011111

95

UND

_

UNDerscore

1100000

96

GRA

'

GRAvae accent

1100001

97

LCA

a

Lowercase a

1100010

98

LCB

b

Lowercase b

1100011

99

LCC

c

Lowercase c

1100100

100

LCD

d

Lowercase d

1100101

101

LCE

e

Lowercase e

1100110

102

LCF

f

Lowercase f

1100111

103

LCG

g

Lowercase g

1101000

104

LCH

h

Lowercase h

1101001

105

LCI

i

Lowercase i

1101010

106

LCJ

j

Lowercase j

1101011

107

LCK

k

Lowercase k

1101100

108

LCL

l

Lowercase l

1101101

109

LCM

m

Lowercase m

1101110

110

LCN

n

Lowercase n

1101111

111

LCO

o

Lowercase o

1110000

112

LCP

p

Lowercase p

1110001

113

LCQ

q

Lowercase q

1110010

114

LCR

r

Lowercase r

1110011

115

LCS

s

Lowercase s

1110100

116

LCT

t

Lowercase t

1110101

117

LCU

u

Lowercase u

1110110

118

LCV

v

Lowercase v

1110111

119

LCW

w

Lowercase w

1111000

120

LCX

x

Lowercase x

1111001

121

LCY

y

Lowercase y

1111010

122

LCZ

z

Lowercase z

1111011

123

LBR

{

Left Brace

1111100

124

VLN

|

Vertical LiNe

1111101

125

RBR

}

Right Brace

1111110

126

TIL

~

TILde

1111111

127

DEL


DELete (rubout)

ASCII 7-bit banyak digunakan untuk computer-komputer generasi sekarang, termasuk computer mikro

Kode ASCII 7-bit ini terdiri dari dua bagian yaitu, control characters dari information characters. Control characters merupakan karakter-karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman dan atau transmisi dari data. Sedangkan information character merupakan karakter-karakter yang mewakili data.

Control characters dapat dikelompokan dalam 4 klasifikasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Transmision control, digunakan untuk mengontrol arus dari data yang dikirimkan lewat jalur transmisi. Krakter-karakter control ini diantaranya adalah :

    SOH (Start of Heading), digunakan sebagai karakter pertama dari suatu judul informasi data yang ditransmisikan.

    STX (Start of Text), digunakan sebagai pemberitahuan awal dari teks yang ditransmisikan.

    EOT (End of Text), digunakan pemberitahuan akhir dari teks yang ditransmisikan.

    ENQ (ENQuery), digunakan untuk meminta suatu tanggapan terhadap identifikasi dan status dari penerima data.

    ACK (ACKnowledge), digunakan oleh penerima data yang dikirimkan ke pengirim data sebagai tanggapan setuju atau siap menerima transmisi data.

    DLE (data Link Escape), digunakanuntuk mengganti arti dari karakter berikutnya.

    NAK (Negative Acknowlegde), digunakan oleh penerima data yang dikirimkan ke pengirim data sebagai tanggapan negatip belum siap menerima data.

    SYN (SYNchronous idle), digunakan untuk sistem transmisi data secara synchronous transmission.

    ETB (End of Transmission Block), digunakan untuk menunjukan akhir dari suatu block data yang ditransmisikan. Bila data dibagi-bagi dalam beberapa block.


  2. Format Effector, digunakan untuk mengatur susunan secara fisik dari informasi yang ditransmisikan pada alat cetak atau laya dari terminal. Ada 6 maca, karakter control untuk Format Effector, yaitu :

    BS (Back Space), yang menyebabkan head pencetak dialat cetak mundur satu posisi cetakan atau bila ditampilkan di layar terminal akan menyebabkan cursor bergeser satu posisi kekiri.

    HT (Horizontal Tabulation), menyebabkan head pencetak atau cursor bergeser ke posisi kolom tertentu kearah horizontal.

    LF (Left Feed), menyebakan head pencetak atau cursor ke baris berikutnya pada posisi kolom yang sama dengan kolom sebelumnya

    VT (Vertical Tabulation), menyebakan head pencetak atau cursor ke baris kea rah vertikal pada posisi kolom yang sama dengan kolom sebelumnya.

    FF (Form Feed), menyebabkan head pencetak atau cursor bergeserke halaman baru atau ujung kiri atas layar.

    CR (Carriage Return), menyebakan head pencetak atau cursor kembali ke posisi kolom pertama pada baris yang sama.


  3. Device Control, digunakan terutam untuk pengontrolan alat-alat fisik yang ada diterminal. Ada 4 macam karakter control device controls, yaitu :

    DC1 (Device Control 1), dapat digunakan untuk menyebabkan cassette recorder yang dihubungkan dengan terminal menjadi on.

    DC1 (Device Control 2), dapat digunakan untuk menyebabkan cassette recorder yang dihubungkan dengan terminal menjadi off.

    DC1 (Device Control 3), dapat digunakan untuk mencetak apa yang tampak dilayar terminal kea lat cetak.

    DC1 (Device Control 4), dapat digunakan untuk mengunci keyboard yang ada diterminal, sehingga tidak dapat digunakan untuk memasukkan data.


  4. Information separator, digunakan sebagai elemen pembatas data yang ditransmisikan. Ada 4 macam karakter control ini, yaitu :

    US (Unit Separator), sebagai pembatas dari unit data yang satu dengan unit data yang lainnya.

    RS (Record Separator), sebagai pembata record data yang satu denga record data yang lainnya, record terdiri dari beberpa unit.

    GS (Group Separator), sebagai pembatas dari group data yang satu dengan yang lainnya, group ini terdiri dari beberapa record.

    FS (File Separator), sebagai pembatas dari file data yang satu dengan file data yang lainnya, file ini terdiri dari beberapa record.


Semoga bermanfaat !!!!